SING TEKO
Labels
- 2014 (26)
- 2015 (13)
- Agustus (3)
- April (4)
- Arthafreya (1)
- Bahasa (1)
- Bakti Sosial (2)
- Bullying (1)
- Cerita Pendek (2)
- Cinta (4)
- Cook (3)
- DE-NL-ERS (30)
- Desember (1)
- Dream (5)
- Efi (2)
- Erna (15)
- Februari (6)
- heningswara (20)
- Ibu (6)
- Januari (7)
- Juli (1)
- Juni (2)
- Kepada Rangga (1)
- Kontemplasi (26)
- Laki-Laki Terindah (3)
- LDC (24)
- Lesbrary (4)
- Liburan (1)
- Logo (1)
- MadRann (83)
- Maret (4)
- Maybe Yes Maybe No (3)
- Megha (7)
- Meghi (1)
- Mei (3)
- Mengeksekusi Hubungan yang Melelahkan (1)
- Merdeka (3)
- Meta (1)
- Mimpi (3)
- Missing Her (3)
- Move On (5)
- n1nna (1)
- Nadia (1)
- Neni (5)
- Niken (49)
- November (1)
- Oktober (2)
- Opini (1)
- Pahlawan (4)
- Puisi (94)
- Pusing (6)
- Rara (2)
- Resensi (7)
- Safe Sex (2)
- Sahabat (24)
- Self Awareness (3)
- September (2)
- Special Case (15)
- Tips (10)
- Vany (2)
Entri Populer
-
Judul buku: Flambe Penulis: Club Camilan Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Kota dan tahun terbit: Jakarta, 2014 Genre: Novel Dewasa ...
-
Apa yang membuat orang jatuh cinta? Apakah itu dari p anda ngan? Mungkin kamu pernah jatuh cinta pada seseorang karena kecantikannya, raut...
-
Sejujurnya saya bukan orang yang dekat dengan orang tua, terutama ibu. Sempat saya sangat membenci ibu. Waktu itu (mungkin tidak sengaja...
Kontributor
Ketika berjalan di tepi pantai, di antara batas pasir putih dan riak gelombang yang menggapai lembut tapak-tapak kaki berjalan.
Aku berpikir, seandainya hidup ini berjalan seperti ini.
Aku berpikir, seandainya hidup ini berjalan seperti ini.
Ketika peristiwa yang sedang terjadi ataupun sudah berlalu, terhapus dengan lembut oleh air laut
yang menggapai tepian pantai yang bergelanyut di antara kaki-kaki. Memberikan rasa lembut, bukan rasa yang sangat menyakitkan dan merobek daging yang melekat di tulang ini.
yang menggapai tepian pantai yang bergelanyut di antara kaki-kaki. Memberikan rasa lembut, bukan rasa yang sangat menyakitkan dan merobek daging yang melekat di tulang ini.
Tiap waktu aku akan berjalan di antara batas pasir dan riak gelombang pantai, bercerita tentang semua yang terjadi dalam hidupku, rasa yang ada untuk orang-orang yang aku sayangi dan aku cintai.
Bercerita tentang wajah-wajah yang berseri dan tertawa riang dengan tatapan mata yang bersahaja,
menyinarkan kasih sayang yang tiada syarat.
Dan kerut wajah yang menunjukkan kekuatiran ketika ada sesuatu hal buruk terjadi. Ataupun rasa marah
karenaketakutan akan sesuatu buruk yang akan terjadi pada orang-orang yang kita sayangi untuk lebih
berhati-hati dalam melangkah.
menyinarkan kasih sayang yang tiada syarat.
Dan kerut wajah yang menunjukkan kekuatiran ketika ada sesuatu hal buruk terjadi. Ataupun rasa marah
karenaketakutan akan sesuatu buruk yang akan terjadi pada orang-orang yang kita sayangi untuk lebih
berhati-hati dalam melangkah.
Rasa bangga akan orang yang kita sayangi dan cintai ketika bisa membuat hidup ini berarti
meski hanya bisa membuat tersenyum saja.
meski hanya bisa membuat tersenyum saja.
Aku tidak akan mempemasalahkan pada pantai dan riak gelombang yang selalu menghapus kenangan-kenangan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupku lewat tapak-tapak kakiku yang memudar seiring dengan
air yang menyentuhku lembut. Apapun yang terjadi, aku yakin ini semua adalah “lakon” yang harus aku jalani, tetap terus berjalan dengan kenangan-kenangan yang menyakitkan ataupun manis. Peristiwa-perisiwa yang menyedihkan dan mengiris hati, perih.
air yang menyentuhku lembut. Apapun yang terjadi, aku yakin ini semua adalah “lakon” yang harus aku jalani, tetap terus berjalan dengan kenangan-kenangan yang menyakitkan ataupun manis. Peristiwa-perisiwa yang menyedihkan dan mengiris hati, perih.
Jangan ada “eluh” yang menetes di pelupuk mata, karena itu akan menghambat dan memperberat jalan keikhlasan untuk
orang-orang yang berpulang menuju kedamaian abadi. Tapi, masih aku ingin memeluk dan menciummu
ebih sering dan selalu setiap hari. Dan masih ingin aku dipeluk lewat tatapan mata yang syahdu
dan senyum kedamaian lewat pandangan matamu, aunty.
orang-orang yang berpulang menuju kedamaian abadi. Tapi, masih aku ingin memeluk dan menciummu
ebih sering dan selalu setiap hari. Dan masih ingin aku dipeluk lewat tatapan mata yang syahdu
dan senyum kedamaian lewat pandangan matamu, aunty.
Coretan-coretan kehidupan telah kamu isi dalam lembaran-lembaran “kertas”ku, ketika semua akan mengarah dalam bab isian dan penutup, kamu serahkan pena
kehidupanmu kepada Yang Di Atas.
kehidupanmu kepada Yang Di Atas.
Begitu indah kamu mengisi hari-hariku dan lembaran-lembaranku, tanpa sempat kuberpikir ini adalah akhir dari segalanya dan aku harus melangkah sendiri.
Lewat senyum abadimu, seakan berkata, teruskan jalanmu dan aku akan melihat dari atas sini.
Lewat senyum abadimu, seakan berkata, teruskan jalanmu dan aku akan melihat dari atas sini.
Apapun itu… apapun itu… aunty aku bisa melihat dan merasakanmu dari sini.
Aku sayang dan mencintaimu, aunty.
Aku sayang dan mencintaimu, aunty.
0 comments to "In Memoriam of My Beloved Aunty"
Posting Komentar
just say what you wanna say