de NL World ultah ya? Yang ke sebulan (tersenyum sajalah, mana ada umumnya perayaan gitu, hehhhe). Wah mulai kapan?
Memangnya de NL World lahirnya kapan cih? Saat dibuat di CITO atau waktu mulai arisan?
Pentingkah sebuah tanggal? Mungkin iya (buktinya sampai ada yang menandai launchingnya dah sebulan, hehhhehhe), mungkin juga tidak.

Aku lebih suka menyebut kami sahabat NL atau de-NL-ers atau Founders. Bukannya tdk mau bersahabat dengan A/B/F, atau entah diadakan gender apa lagi. Tapi memang kebanyakan kami adalah orang-orang yang simpel, saking simpelnya sampai gak paham dan males memahami A/B/F. Aku welcome pada siapapun, apapun sebutannya itu. Toh sebutan itu cuma julukan, pada intinya aku, dia, mereka, dan mungkin kita semua sama, senasib dlm garis tipis!semua punya kisah,semua punya awal, dan semua mencintai obyek yang sama yaitu perempuan, meski kisah-kisahnya pasti berbeda. Tapi wajarlah, terpilihkan kawan-kawan yang hampir menyerupaiku, cocok, sharing dan berbagi layaknya saudara sendiri (I felt it, mostly when my pa 'n ma were in hospital... Amazing for having friends like them) dan jadilah ini "DE-NL-WORLD". Iseng sih....tapi kalau mau dilanjutkan bisa serius juga.

Tapi keseriusan itu dari mana dan akan bermuara ke mana?

Aku setuju blog ini diperbagus (kalau benar-benar punya waktu aku juga gatel utak atik), aku juga setuju sahabat-sahabat (founders) deNL juga pada urun rembug (rasa saling memiliki?), mungkin ..........aku juga setuju orang-orang lain apapun gendernya (masih dalam rangka GBLT atau LINES saja?) meramaikan blog ini. Tapi jujur aku tak pernah tahu ini akan sampai mana. Apakah blog ini benar-benar jadi rumah kedua kita? Atau blog, ya, hanya blog dan angin lalu.

Mungkin aku tipe orang yang tak siap atau orang yang menakuti perubahan (meski aku sangat menyukai perubahan yang positif). Termasuk perubahan akan blog ini. Positive thinking saja, blog ini berpotensi juga melesat seperti sang pendahulu SS (Swara Srikandi -saat itu yang sampai sekarang bahkan aku masih sangat mengingat lay out website-nya dan hampir semua larik puisi-puisi di dalamnya) dan sejenisnya. Kalau sudah melesat sih emang ada enaknya, sebuah kebanggaan juga, bahkan SS sampai bikin buletin (yang seorang sobat deNL minggu lalu sangat bangga memamerkan karyanya yang dimuat dalam buletin itu) yang itupun sempat terceletuk andai deNL juga punya buletin.(masalah klise, duite sopo, bulek...hehehhe) Tapi pada keadaan mencuat itu, sadar tidak sadar ada perimbangannya, sisi lain kita juga harus siap (kalau-kalau) someday kita tampil di koran atau majalah, radio, bahkan televisi (seperti Founder SS). Wah, enak dunk bisa ngeceng...hehhehe......tapi, siap terpublikasi gak???

Sadar-tidak sadar itu juga menjadi mata pisau bagi kita. Terutama dari sisi nama di keluarga dan tetangga, pekerjaan nomor dua mungkin. Siapkah?
Dan sudah sekompak itukah deNL beserta anggota-anggotanya? mengingat blog saja yang ngisi itu-itu saja, lainnya entah belum mengisi atau bahkan malah belum mengunjungi, weleh (saat ini sih). Dan apa benar de-NL-ers(huih....) punya pandangan masa depan dan cita-cita sama? Lebih tinggi pohon, anginnya lebih kencang, akarnya harus semakin kuat, bergitu juga Founders De NL jika "hal terbaik" itu terjadi pun harus musti kudu kompak. Betul? Tapi tunggu, untuk siapa? Demi apa?

Aku bukannya kehilangan solidaritas, tapi aku sudah lelah. Tak perlu diungkap satu persatu ceritanya, tapi intinya "idealisme terlalu sering menamparku"! dari situlah aku belajar sungguh perlunya perimbangan realistis. Tidak munafik, aku memang masih sama gilanya seperti dulu, mengejar peluang terkecilpun karena tetap ada rasio keberhasilan, tapi sekarang ini aku lebih suka maju pada peluang yang prospeknya diatas 70% dan pengalaman-pengalaman pahit hidupku membuatku peka melihat peluang dan menghitung sendiri rasionya. Dan bukannya aku tidak mau menjadikan blog ini booming, arisan kita menjadi arisan Straightless-ers, atau buletin kita melangit, tapi aku cuma tidak mau apa yg aku sudah perjuangkan sungguh untuk hidupku, pasanganku dan keluargaku berantakan.

Aku bisa merasakan sejak SD bagaimana susahnya mencari uang untuk sekolah dan sangu, aku mensyukuri tak suka jajan jadi sanguku itu bisa membuat bapakku pulang tanpa tanggungan membayar buku-buku ketika raport-an, menghabiskan waktu demi raport nomor satu dan biaya gratis. Masa mudaku terampas! Aku tak mau masa tuaku terampas juga kenikmatannya. Terlebih setelah seorang Cece mengajarkan aku lebih dekat dan mencintai keluargaku lebih dari sebelumnya, dan sekarang aku menikmati masa di mana banyak tanggungan atau kesusahan tapi tetap bahagia karena merasa mencintai keluargaku. Aku juga telah berjanji pada alm. Bapakku, aku akan melakukan apapun semaksimal yang dulu pernah bapak lakukan untuk membahagiakan ibu (aku masih ingat, setelah itu Bapak pergi dengan wajah teramat tenang dan damai...ALWAYZ LUV 'N PRAY FOR YOU, PA). Dan ketika semua usaha itu hampir berhasil, aku tak sanggup jika dibuyarkan hanya dengan pemberitaan "Suksesnya seorang LDC mengangkat deNL". Karena untuk tujuan utamaku, kebanggaan itu jelas tak sebanding. Aku sangat paham, hubunganku dengan Cece mungkin someday bisa jadi boomerang yang mengejutkan ibuku jika tahu, tapi rasanya masih lebih mungkin bagi aku untuk menghadirkan kenyataan tetap mencintai ibuku meski harus menolak pria pilihan beliau demi tetap mempertahankan Cece, daripada harus membuat beliau tahu apa itu deNL. Orientasiku telah berubah, aku capek memulai hal yang dulu sudah aku mulai, makanya lebih baik memperbaiki apa yang sudah ada. Toh keadaan keluargaku atau pasanganku, ya tetap keadaan manusiawi, yang tak akan perfect dan ada salah di sana-sini, tapi juga masih tergolong keadaan baik dan nyaman (setidaknya dalam koridor pemikiranku).

Aku pasti berusaha maksimal dalam semua hal, termasuk bersahabat. Aku berusaha maksimal untuk blog kita, arisan kita, curhat kita, may-song kita (Niken, bener ya tulisannya? hehehehe). Intinya aku berusaha maksimal jadi FRIEND IN NEED. Aku pasti senang menyaksikan keberhasilan sobat-sobat lain, yang mungkin bisa mengangkat deNL (kalau diinginkan terangkat). Tapi permisi, pada masa itu aku pasti mundur dan memilih menyimpankan senyum untuk deNL pada tatapan mata pribadi saja dan bukan publikasi, berdua atau beberapa orang saja bukan rame-rame, dan tetap bersahabat baik. Itulah mengapa aku memilih ketemuan tidak dengan sangat banyak orang. Aku memilih bangga jika lewat kesunyian bisa menginspirasi kawan-kawan menjadi lebih baik, daripada melecutkan deNL tapi jiwa-jiwa kita masih belepotan dan masih belum bisa lepas dari stigma HEDONIS (karena SATU BISA DIANGGAP MEWAKILI SEMUA). Ya itu tugas kita donk sebagai straightless untuk mengubah stigma tersebut. SETUJU! Tapi ketika tak semua orang bisa dan mau kita rangkul, apa tidak sebaiknya memaksimalkan orang yang ada?! Mungkin aku Gelap, tapi aku yakin bisa menerangkan Gelap jika memang Terang tetap dibutuhkan untuk menerangkan gelap lainnya.

Mungkin juga ketika deNL menjadi besar nanti juga ikut tergilas evolusi, yang baru menggantikan yang lama. Kesibukan, perasaan cukup sampai disini, kepindahan, menikahi lelaki, atau bahkan menikahi perempuannya sendiri dan living together abroad bisa menjadi alasan. SS saja yang lebih matang (dan dulu aku anggap leluhur kita, hehheheh) tak sanggup menahan evolusi itu. (Bravo kakak-kakak yang bisa living together dengan penuh cinta dan damai :))

Jadi mau kemana blog ini? Mau ke mana arisan kita? Mau ke mana kumpul-kumpul kita? Mungkin terlalu dini dibicarakan. Dijalani saja sambil menunggu perkembangan, dilakoni mawon.....jare wong Jowo. Tapi setidaknya aku sudah menentukan sikap untuk deNL atas kemungkinan "terbaik" yang bisa terjadi kapanpun. Dan kalau kemungkinan "terburuk" deNL begini-begini saja, akupun sudah memutuskan tetap bersahabat baik dengan founders deNL. YOU'VE GOT MY HEART, deNL. That's why I'll still be yours and our friendship I'll keep somehow.........although in other ways.


0 comments to "DE-NL-ERS WAJIB BACA!"

Posting Komentar

just say what you wanna say