Ada yang bilang kesempatan itu datang sendiri, pakar ekonomi bilang kesempatan itu diciptakan. Dan berbagai macam orang menanggapi bila kesempatan itu datang. Bahkan sebagian orang tidak berani memimpikan kesempatan akan datang, atau tidak memikirkanya.

Orang-orang terakhir ini bisa disebut orang bodoh (Igek Az menghaluskannya dengan orang tidak cerdas). Mungkin orang tidak cerdas ini begitu buta atau secara sadar tidak mau tahu ada kesempatan di matanya karena trauma, tidak percaya diri. Atau terkena sindrom yang ada tak ingin, yang ingin tak ada. Atau memang benar-benar ada sesuatu hal yang primer tidak bisa dilakukan. Ketidaksanggupan membunuh masa lalu, pertimbangan memikirkan orang yang sangat penting pada kita.

Seharusnya kesempatan itu dijadikan recto-verso (meminjam/plagiat istilah n1nna), dibedah dari sisi yang sangat berbeda. Berandai-andai atau paling tidak berempati. Bagaimana kalau aku di posisi ini, posisi itu dengan adanya kesempatan yang ada. Yakin adanya kesempatan kamu lebih bisa mengenal dirimu sendiri, yang seharusnya kamu lebih nyaman dengan dirimu. Because for all of "you" there is an opportunity.

Apalagi tentang kesempatan mencintai dan dicintai yang tidak datang tiap hari (bagi jomblo-ers dan yang patah hati), mungkin cinta butuh chemistry. Mungkin cinta butuh uang. Mungkin cinta butuh ruang dan waktu. Dan cinta butuh memilih. Memilih yang lebih seksi, lebih cantik, lebih smart, lebih a/b/f/nl. Halah.

Intinya kalo lagi jomblo, patah hati, buka mata dan hati kamu lebar-lebar, karena kadang-kadang orang yang tidak kamu anggap ternyata lebih bisa mencintai kamu bila kamu memberinya kesempatan. Hehehehee. Tulisan paling nglantur.


0 comments to "Opportunity"

Posting Komentar

just say what you wanna say