Membayangkan dunia L seperti apa, tak pernah aku lakukan. Bagiku dunia L adalah secret garden yang aman-aman saja. Karena kukira disana hanya ada para perempuan baik-baik yang mencari soulmatenya, tempat terlindung bagi hati-hati yang merasa dirinya unik dan mempunyai standar ganda kompromi atas kehidupan sosialnya (?).

Namun ternyata aku masih dangkal dan terlalu hijau... (kuper kali ya...) sehingga bisa di"kadalin".


Yah... pertama kali pacaran dengan anak yang ngakunya L ternyata dia sekedar vampir. Hati-hati saudara!!!
Di sana ada wolverine, vampire dan terminator serta tak ketinggalan poison ivy.... (hehehehehee)
Siapapun dapat menjadi itu semua, bahkan diri kita sendiri.


Jangan pernah menaruh hatimu di sembarang tempat dan sembarang orang karena palasiak dan psikopat yang tak tahu adat akan memangsanya. Selalu kenali temanmu dan orang-orang yang kamu sukai. Jangan sia-siakan temanmu dan hatimu sendiri karena hidup terlalu singkat. Tentu saja selalu berpikir optimis bahwa kita akan bertemu orang baik-baik. Orang baik jodohnya kan orang baik.

Walaupun aku sangat malu "dikadalin" (pasti kawan-kawan sehati ngakak mendengar penderitaanku) tapi aku jadi bisa mengingatkan, kali ini terjadi pada diriku mungkin besok akan terjadi pada diri anda (atau ada yang ternyata sudah sebagai kadal... Aya bertobatlah... Nada bertobatlah...Lili Bertobatlah.....Megha bertobatlah).

Ah sudahlah pokoknya setelah tahu kamu ditipu oleh orang yang kamu pikir menyayangimu, maafkan kebodohan dirimu dan percayalah kamu bisa survive. Orang macam kadal tidak layak untukmu, terbekatilah kamu lepas dari kadal. Dan jangan coba-coba jadi kadal....

Tentu saja life must go on dan tenanglah apabila di sampingmu ada sahabat yang ada di saat kamu sedih dan gembira, itulah artinya persaudaraan. Thanks, pals.....


Terkadang mengamati memang bisa melahirkan pemikiran baru, atau sekedar menghapus memikiran lama. Dan lagi-lagi mengganti dengan yang baru, entah kemajuan atau degradasi, tapi pasti diperbarui.

Mengamati bisa jadi introspeksi.........tapi.........

Jujur, aku malas terlalu mengamati. Kecuali memang pemikiran itu lahir dalam otakku sendiri, entah dibisikkan langsung oleh Tuhan, entah lewat kejadianku sendiri, atau entah lewat kesadaran apa. Tapi Tuhan selalu punya by-pass, jalan rahasia, menuju bilik hati umat-Nya.

Karena aku paling malas mengatakan a adalah salah, b adalah benar.

Sama halnya dengan makan tangan kiri adalah salah. Tapi apa yang bisa dilakukan oleh orang yang misal (naudzubillah) cacat tangan kanan dan hanya punya tangan kiri. Salahkah? Bisa dia membayar orang untuk sekedar menyuapinya, tapi kalau tidak mampu bayar? Bukankah makan dengan keadaan seadanya lebih baik daripada tidak makan sama sekali yang hampir sama dengan bunuh diri???

Kadang kita terlalu mengukur semua dengan "KE-STANDARD-AN", dan parahnya keadaan standar kitalah yang sering dijadikan patokan. Di mana orang yang kayak gini, berbeda dengan cara kita, dibilang salah. Orang yang nyeleneh dibilang tidak baik. Garis itu siapa, sih, sebenarnya yang menciptakan?

Kadang aku mengamati, dan kalau yang dia lakukan berbeda denganku, ya sudah. Toh dia punya badan, jiwa, dari ujung kaki sampai ujung rambut (bahkan sampai rambut hidungpun) aku yakin berbeda denganku. Terus apa yang mau disamakan? Terus apa hakku men-cap dia??? Rasanya doktrin itu benar-benar tidak adil.

Dan apakah yang hitam benarlah hitam? Yang putih benarlah putih? Bukankah ada spektrum warna yang membuat semua menjadi abu-abu???

Aku peduli padanya, pada semua, tapi aku paling malas memberi estimasi. Toh kasih sayangku buat semuanya sama, dan hanya untuk orang tercintaku saja yg istimewa......dan lagi-lagi tak perlu diumbarkan sebesar apa 'kan?


Aku tak pernah punya permata...............atau segala yang mewah
Semua terlalu sahaja.....bisa dihitung jari namun tak terbaca mata
Kelak jika kuajak kau menikah.....terimalah
Karena HIDUPKU ADALAH MAS KAWINNYA

Dengan itulah ku ingin bahagiakanmu selamanya


Kau pasti tak lagi menyimpan carik kertas itu,
dulu tak sengaja kupamerkan padamu sebagai karya kawan-kawanku yang akan kami bagikan di tiap senja valentine, ritual...begitulah sebut kami,
yang sesungguhnya adalah ladang kebisuan perasaanku padamu, tak jua terungkap kala daun berguguran .....tidak pula ketika meranggas
kertas itu tentang rasa,
tentang ketakjuban dalam kesunyian,
tentang masa depan yang sudah kuterka arahnya
tentang pemuja rahasia, yang entah sembunyi kemana
dan tentang sebuah tekad, kelak sebelum kau di pelaminan, dia akan datang dan berkata ksatria

dan meski musim terus bergulir meninggalkan semua sobekan2 kertas lainnya yang tertulis untukmu, namun masa itu tiba juga

Dhiar....! kagetkah ketika aku mendengarmu akan menjemput hidup dengannya, yang kau bilang suci dengan penghulu resmi?
tidak juga, toh detik ini telah kubaca, jauh sebelum kutuliskan semua
aku pastikan tak kaget, tapi sembilu itu ada!

akulah rasa itu,
akulah jelma dalam abjad-abjad di depan bola matamu
dan aku NYATA.................,
AKULAH SECRET ADMIRER-MU !

mungkin terlalu kunikmati saat hatimu belum tersentuh siapapun,
hingga tenggelamkan nyaliku membisikkan suara itu
aku tenggelam....tanpa menyapamu lagi
yang kupikir ruang singgahku di hatimu masih ada
padahal masa itu pasti datang.....dia pasti datang.............. dan menggantikan semua!

tetapkah aku ungkap?
atau kuberikan saja sajak itu kembali padamu,
kuletakkan di antara ratusan bunga di kamar pengantinmu
lagi-lagi tanpa nama,...dan bahkan tanpa wajah yang mengingatkanmu akan pagi berembun ketika kusodorkan pula seluruh hatiku bersama sajak itu
Lalu....... kuayun saja jejakku menjauhi hidupmu!

Seperti namamu, kau adalah keindahan.....
kau pelangi, hadir meski sedetik namun pesonamu terbias sepanjang waktu
dan seperti rahasia ini,
melupakanmu atau mengenangmu sama sama indahnya

Sebisanya kualihkan rasa, pada siapa yang berhak memilikinya
kau dan dia,
aku dengan dirinya,
tak lagi sama.......tapi semoga kami segera menyusulmu


Ada keluarga dan pasangan. Keduanya adalah orang-orang yang sama2 kita sayangi dan cintai, tapi meeker tidak bisa di satukan untuk jalan bersama.

Sometimes memang ada orang yang bisa menyatukan keluarga dan pasangan. Tapi aku tidak seberuntung itu, keluarga dan pasanganku tak bisa di satukan.

Apakah memang kehidupan yang kita pilih ini tidak bisa membawa kebahagiaan untuk keduanya, atau kita harus mengorbankan salah satunya???

Aku harap tidak mengorbankan siapa pun dalam menjalani kehidupan ini.


Setelah kau bawa dia kembali ke kotamu,
kau penjara dia dalam pasung ucap-ucapmu
kau rajam dia lewat praduga konyolmu
kau seret dia, hanya ke ketiakmu
menyusulah kembali, nak, seperti sebelum kau mengenal bandit itu!
lantang jelas kudengar bentakmu padanya!

Salahku apa.....ibu?
aku hanyalah seseorang yang mengenalnya,
aku menjajakinya, karena hasratnya juga
aku memilihnya...karena pula dia kehendaki aku

akupun sama sepertimu
yang tersenyum nikmat ketika waktu terus menjalinkan rasa diantara kami
menalikan jiwa ingin saling memiliki dan lindungi
aku tak mau berjauhan darinya, dan kaupun juga kan?

aku juga mencintai anakmu, mertuaku........
dengan rasa yang juga tak ingin terhapus begitu saja
harusnya kita tak perlu saling memagari
kau ibunya yang terhebat,
dan aku kekasihnya yang terindah
dia butuh dua ruang itu
mengapa tak dengan hangat kita pelukkan saja pada dia???

kau bukan hanya dalam masa lalunya,
aku tidaklah merajai esoknya
karena tetap kan kududukkan kau pada singgasana masa depan kami berdua
Beri aku sedikit sela, aku hanyalah orang yang mencintai orang sama dengan yang kau cintai
dan kau hanya belum mengenalku!

cinta bukan rumus matematika, bu
mengapa harus kau hitung pantas tidaknya dia memilihku???