I heard raindrop knocking on the roof of my terrace
I just sit on the couch inside my house
Silence caught me without alert
Drown me away to the deep loneliness

I try to awake from this wave of emptiness
And walking to the park
With drizzle and silver umbrella accompany me
The steps that I take so heavy, taking the past never gone away

I just look up to the sky, see the silver raindrop falling from above…
Just like a thousand thin n slice bullet running down to my skin
Emerge the past memory in every drop that touch my skin
I try to open my eyes wide, ignore the drops
Want to see beyond the rain, to clear my conscience
Wish that I find something out there
Wake me up from this wandering mind


Like a damp wood that poured by water in the rainy season
Bit by bit, your shadow try to posses my consciousness
Everything so bright, as bright as my heart that calling your name
In every breath that I take, so tender and fresh

Give me another time to see your face
That roaming in my mind and ruin every vessel of my sanity
The light of your eyes is shining in every time I open my eyes
Soaked the sun beneath the shore of my heart

I’m calling for the lord that tight up all the strings in my body
Laughing for the joke that only the tears are running down to my grey face
Coz’ I’m longing for you as my sun that glowing in my heart
In every consciousness I’m praying in my days
But only your shadow that appears in the twilight,
When I start to open my eyes, lit my ray by the time the night is come


MENGUCAPKAN SELAMAT IEDUL FITRI 1430 H

Mohon Maaf Lahir & Batin


Tak terasa sudah sejauh ini aku berjalan……
Di jalan yang gelap, licin dan berbatu
Adanya teman memudahkanku melaluinya…
Kami bergandengan tangan melewatinya…..
Terasa aman nyaman dan tenteram….

Di seberang jalan sana….
Jalan yang terang benderang….
Kami lihat banyak orang yang berjalan….
Tapi mereka takkan pernah bisa melihat kami,

Aku bertanya pada temanku
“teman, apakah kita salah jalan?”
“ya, kita memang salah jalan”
aku tersenyum menerima pernyataannya….

Lalu aku protes pada Tuhan.

“Tuhan, kenapa Engkau menakdirkanku tuk berjalan di jalan ini?”
“Aku memang menyediakan jalan ini, tapi bukan untuk dibuat jalan,
seperti halnya, aku menciptakan usus buntu, tapi fungsinya bukan untuk percernaan”
“Tapi apa guna Engkau menciptakan sesuatu yang tak seharusnya digunakan?”
“usus buntu takkan pernah mengganggumu jikalau makanan tidak salah masuk kedalamnya, aku menciptakannya agar engkau berhati – hati dalam hidup ini. Aku menciptakan berbagai hal yang salah, tapi jangan lupa Aku juga telah menciptakanmu lengkap dengan otak dan pikiranmu. Sebelum kamu melangkah ke jalan itu, sebenarnya kamu sudah menggunakan otakmu. Otakmu bekerja untuk menimbang sesuatu dan kemudian memutuskan. Rangkaian kerja menimbang dan memutuskan adalah sebuah perencanaan. Perencanaan yang dibuat secara sadar. Segala sesuatu yang dilakukan secara sadar telah menuntut adanya tanggung jawab. Tanggung jawab menghasilkan nilai pahala dan dosa”

Setelah perenunganku berbicara dengan Tuhan aku telah sadar……..
Ya, aku telah sadar jauh sebelum aku melangkah di jalan ini

aku sadar tapi tak mau menyadarinya
aku tahu tapi aku tak mau tahu….
aku salah tapi tak mau mengakui kesalahanku
entah sampai kapan hal ini akan berakhir…………..


Cintaku padamu bagaikan air yang mengalir dari pegunungan….
Begitu jernih, murni dan segar…..
Cintaku akan selalu mengalir pada tempatnya…
Dia tak akan pernah berpindah ke lain tempat…..

Cintaku akan menuruti segala kemauanmu….
Letakkan cintaku ke dalam wadahmu,
Dia akan berubah seperti wadah yang kau inginkan…..

Pergilah kau kemanapun kau inginkan….
Cintaku akan tetap berada di sini….
Dia tidak akan pernah berubah….

Hanya saja, jangan kau koyak-koyak cintaku….
Karena dia akan berubah jadi keruh….
Butuh beberapa saat untuk membuatnya jernih lagi….

Jangan kau beri dia noda….
Karena dia tidak akan pernah menjadi jernih lagi….
Dia akan selamanya menjadi pudar……



Gimana, pren, kalo logonya kayak gini? Sip/nggak? Komennya ditunggu, ya...