kuingin selalu denganmu
kemana saja kita berdua
seakan tiada terpisahkan
tapi tak mungkin saat ini, saat ini

sekarang masih banyak mimpi
dan keinginan yang belum tercapai
biarlah rasa rindu ini
tertunda ’tuk sementara

reff:
tak pernah kuragu padamu
atau curiga kau khianati aku
‘ku sangat percaya padamu
seperti juga kau percaya aku

pulanglah dulu ke rumahmu
bagi waktumu untuk yang lain
kuingin kau hanya untukku
tapi tak mungkin saat ini

sampai nanti
sampai bertemu lagi
sampai nanti
sampai bertemu lagi

-----------000--------------------------------------------
Ini lagu jadul,yang dulu aku hanya menyukai maknanya,tapi ak pernah sampai mencari downloadnya. Tapi sekarang, full strength aku cari file downloadnya kesana-sini, beberapa link blank alias unavailable untuk didownload!

Yup, lagu ini asyik banget, apa lagi sekarang aku mengalami long distance relationship (LDR) (dan mungkin siapapun yang juga sedang LDR), lagu ini TOP bgt. Aku merasakan ke-syahdu-an mendalam saat mendengarnya, dan entah mengapa kadang-kadang sikon sulit di antara kami yang membuat kami mudah marahan langsung mencair begitu aku mengingat lagu ini. Tuntutan-tuntutan dan egoisme rubah menjadi maaf dan penyesalan. Benar-benar pelipur lara. Dan gak cuma itu, lagu ini benar-benar spesial MEMUGAR HUBUNGAN kami.

Ada yang penasaran sama nada lagunya? Sippp.....akhirnya aku berhasil juga menemukan file MP3-nya! Ada yang mau???


....Tanggal 7 April...Jam 05.30...

... Teleponku berdering.
..."Hai.." sapa seseorang dengan nada yang tidak bisa ditirukan siapapun. IDnya menunjuk label 'Kamu'.
..."Happy b'day ya...semoga semua bahagia dan sedih menjadi berkah yang menjadikan hidupmu penuh arti.."
"Wow ini..."
"Eh ini kata-katanya Nabi lo, bukan kata-kataku sendiri..." Katanya cepat sambil tertawa. Aku ikut tertawa. Diam menjeda sejenak.
"Aku selalu sayang sampeyan..." katanya penuh tekanan. Hening.
"Makasih Az.." Kataku lemah.

Duh kepingan sarkofagus yang satu ini. No comment-lah.




glitter-graphics.com


Glitter Text @ Glitterfy.com



(Sorry Telat,.....................ehehehe)


Tiga jam setelah tangis kesalku pecah.
Terdampar tidak tahu di kota mana
Membuktikan dan menyadari ternyata kamu yang kuinginkan
....

Mungkin terlalu dini aku mengucapkan suka padamu. Perempuan yang kukenal samar lewat sinyal HP. Yang tersamar dari dinding mimpiku tentang "esok dan kita", yang terkhayal dari serpihan sarkofagus dan artefak masa lalu dan keinginan sesat dari permata milik sahabat jiwaku.
Aku dan keinginanku, aku dan mimpiku dan kamu di ujungnya.
Terlalu dangkal.
Terlalu bodoh.
Terlalu terburu-buru.
Aku hanya tak mau dikejar waktu (sayang)
Barangkali aku terlalu sibuk ingin mencintai seseorang agar tidak hampa.
Barangkali aku terlalu menginginkan hatiku menjadi pelangi dalam cerita hidupku, aku semakin egois lupa bahwa kamu mempunyai hak memilih. Hak untuk menolak.
Dan aku menjadi barbar yang tidak sudi ditolak. Siapa aku buatmu? Bukan siapa-siapa,
bahkan aku orang yang membuatmu pusing bila berbicara. Yang merecoki hidupmu yang semula tenang-tenang saja.
Dan aku akan sabar menanti hatimu berubah. Aku tak peduli engkau mempunyai jin dalam botol yang besar dan memenuhi rongga hatimu meski kadang itu membuatmu menjadi landak, kura-kura. Aku tak punya waktu dan hati untuk tertarik dengan lainnya, karena hatiku tidak bisa dibujuk.
Sebenarnya aku ingin menyerah, tapi hatiku terlalu mengharapmu dan berdoa agar waktu berpihak.
Aku tidak punya kehidupan yang akan datang atau bisa memutar kembali masa lalu, tapi aku punya esok hari dengan mimpi yang harus kuraih. Aku ingin kau ingin, aku ada kau ada, semoga waktu dan hatimu berpihak padaku.


Sebuah malam.
Aku dan adik angkatku yang bongsor ngopi di sekitar RA (Rungkut Asri). Mata-mata kami berkeliaran kala ada kaki-kaki mulus terbungkus rok dengan wajah bening lewat. Aku menggeleng berdecak penuh kagum... "cantik, ya, mbak..." tawanya mengusik sekian kejap pikiran nakalku tentang kaki yang mulus itu.
"Iya lah..." Dia memang tahu oreintasi sesksualku dan kubiarkan dia berkomentar apa saja tentang habit-ku.
"Kamu, kok, bisa pede sih mbak flirting ma cewek-cewek..." usiknya lagi kali ini membuyarkan lamunanku tentang bibir yang seksi yang berapa tahun lalu sempat kukecup berkali-kali.
"Apa?"
Dengan gaya menghina dia bilang, "Padahal kamu gendut, bau, pendek..hehehehhe dan perempuan..."
"Gak punya mata kali!" selorohku agak panas. "Aku kan layak dicintai. Terutama tanganku yang selalu hangat menggenggam jari mereka kala membutuhkan seseorang..."
"Halah main jari kali...."tawanya menggelegar.
"Jancuk koen" misuhku spontan sambil meninju perutnya.
"Mbak tapi jangan marah ya....." katanya buru-buru.
"Kenapa ?"
"Mending kamu pacaran ma cowok lo...."
"Maksudnya...."
"Menurut Gus Yus guru ngajiku, kalo pacaran ma cowok maksudnya kalo ngeseks sebelum nikah alias zina siksa dosanya 40 tahun... Tapi kalo hubungan ML kalian tuh siksa dosanya 75 tahun..."
"Ha...?" Kali ini kopiku tumpah. Melihat tampangku yang menggelap dia buru-buru nyengir.
"Gini aja, deh, mbak. Mending kamu jatuh cinta boleh sama cewek tapi jangan sampai bercinta ma cewek. Gimana?"
"Ha... Jancuk.".....