Jancuk.

Kosakata tersebut tidak artinya. Namun bila anda di Surabaya, mengucapkannya dengan tekanan nada dan ekspresi marah kepada lawan bicara, maka anda telah membuka konfrontasi.

Apabila ucapan ini diucapkan dengan senyuman pada sahabat anda misalnya, “Jancuk, suwe gak ketemu koen” maka anda akan mendapatkan balasan “ Cuk, iyoi,” mungkin bonus pelukan.

Lain lagi bila anda mengucapkan di depan orang yang lebih tua atau bos anda, setidaknya ucapan “Lapo cangkemmu misuh?” dengan nada tinggi itu adalah hal yang akan anda temui, atau malah bogem dan surat delik aduan penghinaan di muka umum atau perbuatan tidak menyenangkan bisa anda dapatkan. Kalau yang mendengar adalah para pemakai tagline Indonesia Milik Allah akan mengelus dada dan beristighfar, mungkin.

Bahasa memang alat komunikasi yang unik. Pada suku-suku yang mengutamakan atau belum bisa meninggalkan ciri-ciri kedaerahannya, pemilihan kata terhadap lawan bicara adalah sesuatu yang penting. Misal, suku Jawa ada tingkatan bahasa Ngoko adalah bahasa pergaulan antar kawula yang satu level atau antar teman. Kemudian kromo adalah bahasa yang digunakan untuk level masyarakat bawah kepada orang asing atau kepada yang lebih tua, sedangkan kromo alus yang digunakan untuk level masyarakat kepada orang yang sangat dihormati, misal orangtua, pejabat dan sebagainya. Dan tentu pemakaian bahasa tersebut disertai bahasa tubuh yang mendukung.

Orang kalangan bawah atau orang asing yang memakai kromo kepada lawan bicara yang dituakan dengan bahasa tubuh mata menatap langsung atau tidak mundhuk-mundhuk akan dicap kurang beradab bahkan menantang. Ribet ya?

Dalam peradaban yang semakin maju dan terbuka, bahasa lisan terus memutus mata rantai bahasa daerah menjadi bahasa persatuan. Maka istilah-istilah kedaerahan semakin juga dibonsai dan kadang hilang.

Produk bahasa lisan dalam kesenian dan kebudayaan semacam parikan/bebasan/cangkriman di daerah Jawa Mataraman juga Surabaya, kidungan di Surabaya kian berada di area sempit semacam seremoni, festival  atau upacara adat yang juga dipenggal bagian-bagiannya. Belum lagi produk bahasa lainnya semacam tembang, geguritan semakin terkikis menjadi model-model campursari, koplo(?).

Yang menjadi pembeda bahasa persatuan atau penunjuk identitas siapa pemakainya adalah dialek pemakainya. Di Surabaya ada bahasa dengan dialek/cengkok Madura, peranakan Tionghoa, asli Surabaya dan sekitarnya. Namun itu juga akan berubah bila anda ke daerah tapal kuda Jawa Timur, seperti Jember, Situbondo dan Banyuwangi. Peranakan Tionghoa berdialek Madura sangat banyak.

Mari kita pahami bahwa bahasa lisan adalah tidak tergantikan dalam komunikasi. Lawan bicara anda akan mengerti tujuan anda berbicara apabila anda dalam menyampaikan informasi sama-sama satu level tingkat penguasaan bahasa, level yang sama pilihan kosa kata dan emosi yang sedang-sedang saja.  Tentu sebagai komunikator yang baik pakailah bahasa tubuh yang mendukung dan bahasa cinta agar lebih dipahami.

Begitulah pilihan kosa kata dalam bahasa juga akan membuat anda memiliki referensi buku penyair dan penulis siapa yang paling anda sukai. Gaya tulisan teenlit, gaya motivator, sastra tentu sangat berbeda antar penulis. Dan percayalah pengagum karya novelis teenlit bukan berarti lebih najis dari pengagum karya novelis macam Ayat-Ayat Cinta atau Tetralogi Buru. Itu juga bukan karena kesalahan guru Bahasa Indonesia saudara , karena kita kurang membaca dan kurang menulis saja.

Ada adagium, peradaban suatu bangsa dicerminkan oleh penyair dan sastrawannya. Bangsa dikatakan beradab bila terdapat tradisi menulis. Dan menulis dimulai dari membaca. Dan tentu saja membaca lalu menciptakan teknologi, begitulah yang dilakukan oleh saudara tua bangsa Tiongkok dan Jepang.



Bukti  anda beradab dan cerdas adalah bila berbahasa dengan membawa kejengkelan namun perkataan anda tidak menimbulkan konfrontasi. Misal anda akan meminta kenaikan gaji kepada bos agar selevel dengan UMR. “Bos  kalau anda tidak mematuhi Perda daerah tentang UMR berarti anda tidak cerdas lhooo.” Cobalah di depan forum meeting, saya yakin anda tidak dipecat. Selamat mencoba.