Tema bulan ini membuat saya tersenyum kecut. Tentang safe sex. Saya yang tidak pernah pacaran belum pernah merasakan seks atau ML/making love (terserah percaya atau tidak, anda kan tahu saya empat tahun jomblo. Halah, curhat). Saya coba merekap memori saya tentang bacaan dan tontonan ke arah seks (maaf dibanding aya atau nada lainnya, koleksi film biru saya tidak sebanyak koleksi mereka) guna mencari ilham  sesuatu untuk menulis tentang safe sex yang saya ulas di bawah ini.

Melihat film-film biru, saya selalu melihat para aktor menggunakan kondom berbagai bentuk dan gaya. Film porno dan prostitusi yang legal di beberapa negara barat memiliki syarat yang cukup ketat yang harus dipenuhi, mulai perijinan, perpajakan dan kesehatan. Bahkan kita lihat bahwa negara-negara barat tak tabu mengajarkan pendidikan seks (safe sex education) kepada anak sekolah. 

Di mulai dari revolusi industri sampai gerakan hippies dan kemudian ledakan teknologi, mata, telinga dan otak kita terbiasa melihat dan mendengar seks itu seperti apa. Meski seks dalam dunia LGBTQ biasanya mendapat porsi yang kecil dari visualisasi dan bacaan yang berkembang selama ini, saya yakin bahwa pengetahuan seks salah satunya didapat dari hal di atas.

Toko-toko sex toys di Indonesia juga belum bisa ditemukan secara mudah, kian menjauhkan kita dari pendidikan seks yang benar. Bicara mengenai seks yang saya bayangkan adalah eksplorasi dan dengan siapa kita melakukannya. 

Eksplorasi, Menemukan Harta Karun

Eksplorasi berarti adanya penerimaan dan pengenalan tubuh. Itu berlaku bagi pasangan anda. Organ reproduksi dan G-spot anda adalah harta karun anda dan partner seks anda, siapa yang tahu kalau tidak kita sendiri? Bagaimana menggunakannya untuk kepentingan seksual adalah hak kita sendiri, tentu apabila dengan partner harus memperhatikan kepuasan dan keamanan partner juga.

Eksplorasi juga adalah mengetahui hal-hal baru. Apa sih yang enggak buat nyenengin partner? Gaya gangnam style, misionaris, gunting, mandi kucing saya pikir itu bukan hal yang ekstrim. Tetapi kalau Erna dalam truth or dare sering menanyakan hal terliar, maka perlakuan/tabiat seks yang nyeleneh dan ekstrim harus diwaspadai. Misal orgy, anal, pengikatan, penggunaan pisau, cambuk, cekikan ala SM/sadomasokis adalah seks yang beresiko  tinggi. Persiapan dan keamanan tidak menjamin anda puas, mati lemas mungkin iya. Sudah banyak berita perempuan-perempuan yang mati karena SM atau laki-laki yang tewas karena serangan jantung saat melakukan seks, atau setelah menenggak obat kuat yang tak jelas dari bahan apa. Kalau anda suka mencupang/dicupang, menggigit/digigit, mencakar/dicakar, menjambak/dijambak sekedarnya atau reaksi spontan saat coitus, itu sih masih biasa saja hahahhaa. 

Sering kita baca di artikel kesehatan, mulai dari ciuman yang bisa menularkan beberapa bakteri, penyakit menular seksual, hepatitis dan sebagainya seharusnya menyadarkan kita bahwa seks aman itu sangat diperlukan. Kebersihan dan vitalitas hanya didapat dari kebiasaan kita sendiri, seperti mandi, kebiasan makan, kebiasaan olahraga yang teratur tentu lebih baik daripada menggunakan obat kuat tanpa resep dokter. Apa lesbian harus menggunakan kondom? Saya pikir iya, untuk keamanan dan untuk eksplorasi tentunya.

Sex toys menurut saya juga termasuk eksplorasi, namun terus terang saya tidak mampu menjelaskan karena saya tidak bisa browsing, karena rikuh saat penulisan artikel ini di kantor ada banyak kepala di samping saya. Dildo, vibrator atau apapun saya membayangkan bahwa bahan, cara pakai dan cara membersihkan pasti aman dan ada buku petunjuknya hehhehehheeh.

Pasangan, Menentukan Sensasi Prestasi

Melakukan seks, ML acapkali dilakukan berdasarkan dari alasan anda sendiri apakah itu pengungkapan cinta, atau konsekuensi logis bahwa dalam suatu hubungan cinta harus ada seksnya. Lalu perilaku dominasi, yang saya pikir merupakan awal dari sexual harassment (pelecehan seksual), mungkin ada rekan yang mau menjelaskan lebih lanjut.
Dari alasan di atas tentu sesuatu akan anda peroleh, kepuasan seksual/orgasme, olahraga atau kepuasan lainnya yang berarti bukan milik anda sendiri karena sini ada orang lain. Apakah pasangan anda juga merasakan hal yang sama saya pikir itu juga hal penting yang harus dipikirkan. Apakah dia dapat orgasme, orgasme palsu atau tidak puas adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Maka dari itu proses eksplorasi senantiasa dibutuhkan, bukan proses seleksi pasangan lagi. Tetapi itu semuanya tergantung anda :D
Pasangan bukan saja menerima anda apa adanya tapi saya yakin pasangan akan membuat anda lebih hebat.
One night stand? Saya juga belum bisa memberikan ulasan ini, karena belum berpengalaman dan saya tidak tertarik membahasnya. 

Bercintalah sehebatnya dan be safe, selamat malam minggu.


0 comments to "Jambak Aku Yang, Jambak….."

Posting Komentar

just say what you wanna say