Suatu siang di sebuah mall...

Kami para NL bertemu seperti biasanya, berbagi canda dan makian di salah satu sudut mall kota ini. Mencoba mencari spesies sejenis untuk berbagi atau sekedar menuntaskan flirting rahasia atau mungkin sekedar melepas kebosanan.

Di salah satu adegan percakapan kami, ada sepasang merpati yang tak sengaja berpose mesra (menurutku)... Yang satu dengan sayang membetulkan salah satu aksesori baju pasangannya dan pasangannya menatap penuh dengan sayang...

Ponselku dengan antusias merekam adegan itu. Zlap....

Namun salah satu pasangan itu dengan brutal merampas dan membuatku berjanji untuk menghapus adegan tersebut. Foto yang menurutku sangat humanis itu akhirnya terhapus.

Terus terang aku merasa sebal dan merasa menjadi jurnalis yang diperkosa hak asasi kami. Toh, foto itu untuk mereka. Tapi juga aku mungkin salah, tak selayaknya merekam adegan intim tanpa persetujuan dari narasumber. Aku cuma ingin menunjukkan pada sahabatku, cinta kalian yang tidak ingin diakui dunia begitu nyata di mata kalian.

Mungkin hal-hal kecil dan detail seperti itu, tak perlu difaktakan pada kertas ukuran 3-20 R, karena sudah terpatri dalam hati.

Tapi terus terang aku sangat ingin mempunyai koleksi foto-foto humanis tentang kita.


0 comments to "Photograph in Our Heart"

Posting Komentar

just say what you wanna say