Suatu pagi nomor telepon yang kukenal muncul di handphone (hape) ku. Nomor mantan yang telah lurus kembali dan menikah dengan sahabatku. Kuangkat dengan antusias, mungkin ada kabar gembira yang akan dia bagi bersamaku.

..."hai apa kabar..."... Hanya isak tangis di sana. O God, what's happen?
..."Yuk pingsan..." Yuk adalah panggilannya ke sang nenek di mana ia tinggal.
..."Lho gak dibawa ke RS (rumah sakit) atau ke dokter?"..
..."Sudah..."
..."Oke, trus keluarga kamu sudah di sana?"
..."Udah tak telepon..."
..."Suami kamu sudah?" Ada diam di antara isakannya.
..."Belum..."
..."Lho, kenapa?"
..."Males."
..."Maksudmu apa?"
..."Ya pokoknya aku pengen kamu tahu, dia toh nanti juga tahu. Aku kan pengennya ngomong sama kamu.."

Ya ampun. Pagi itu aku merasakan seperti wanita simpanan. Dan dengan teganya aku mengatakan...

..."Kamu tu sudah menikah, bukannya aku tidak mau mendengar keluh kesahmu. Perlakukan suamimu sebagai orang terdekatmu."

...Tangis pecah lebih keras, tak terasa airmataku turun dengan kesal. SIALAN.


0 comments to "Selingkuh..."

Posting Komentar

just say what you wanna say