Sekedip Mata.....

Aku tidak berfikir dan malas memikirkan mengapa jatuh cinta pada seseorang. Dan benarlah tebakan sahabat-sahabatku, aku terlalu menuruti kata hatiku... Dan menjadi terlalu takut bila kehilangan seseorang itu.

Pada masa dahulu saat aku jatuh cinta maka aku menjadi pemburu, gila sesaat dan terkadang menjadi orang yang konyol. Bagiku saat itu cinta harus dimiliki.

Dan aku tidak tahu kapan hasrat berburuku hilang, apakah karena aku sudah dimakan usia (byuh...) atau karena sebenarnya rendah diri dan terlalu malas meng-upgrade diriku atau karena aku sudah kehilangan selera terhadap yang ada.

Hanya ternyata dalam perjalanan di secret garden aku menemukan kembali (mungkin membayangkan ...) jin botol dalam hati (juteknya, smart(?), her body, bahkan wajah ibunya pun mirip dengan ibu yang di Paciran. Angkuhnya... segalanya begitu mirip).

Sekedip mata terasa indah. Sekejap rasa terasa perih, karena ia hanya setia untuk perempuan yang notabene adalah sahabatku. Namun perih itu seperti luka tamparan saja. Sekejap sakit lalu menghilang, namun aku mengingat dengan baik kenapa aku tertampar.

Aya...aku tak mau mengejar cinta dan menggenggamnya. Baru kali ini aku merasa suka hampir-hampir sayang tapi tanpa keinginan untuk memilikinya.
Untuk kamu. (Ngerti kan?)


1 comments to "Suatu Sore"

Posting Komentar

just say what you wanna say